Kamis, 29 Januari 2015

Storyboard

0

Storyboard secara harfiah berarti dasar cerita, sedangkan definisi Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, dengan storyboard kita dapat menyampaikan ide cerita kita kepada orang lain dengan lebih mudah, karena kita dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita kita.

Storyboard merupakan konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk
menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah
elemen desain grafis berupa bentuk dan gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya,
sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya. Storyboard juga tidak
terbatas hanya pada pembuatan iklan saja karena produksi game, cd multimedia dan elearningpun menggunakan story board.

Mengapa perlu Storyboard dalam pembuatan film, iklan, animasi dan lain-lain?

a.        jika film dikerjakan 1 tim, agar alur cerita bisa dipahami oleh anggota tim.
b.      Agar kita tidak lupa dengan alur cerita yang sudah kita rencanakan (sebagai pedoman atau pengingat)
c.       Untuk mempermudah pembacaan isi cerita secara visual (seperti komik)


Seperti komik, storyboard umumnya terdiri dari beberapa adegan yang tersusun dan didalamnya terdapat:

a.       bentuk (alur cerita)
b.      bentuk adegan
c.       bentuk klimaks (adegan yang paling memuncak dalam isi cerita)
d.      bentuk dramatisasi (adegan yang berisi tentang adegan karakter tertentu yang berisi romantisme, lucu, teror, dan takut)

Dalam pembuatan storyboard terdapat beberapa istilah khusus, seperti

a.       Kamera (pengambilan kamera untuk pembuatan film biasa atau animasi)
b.      Bahasa-bahasa teks berita (menerangkan dialog yang harus diucapkan)
c.       Bahasa Audio dan Special Effect (bahasa yang menerangkan letak suara yang harus ada dalam adegan tersebut dan efek khusus yang harus digunakan).

Storyboard dapat dibuat dengan 2 cara, yaitu

a.       Penggambaran cerita dalam bentuk strip (potongan-potongan gambar) sesuai perkiraan tampilan yang diharapkan di layar (seperti komik), disertai penjelasan lengkap mengenai cerita.
b.      Membuat storyboard dengan simbol, (ditujukan bagi yang tidak bisa menggambar). Jadi bentuk storyboard bisa dibuat dengan simbol-simbol yang bisa dimengerti oleh orang lain. Contoh: penggambaran manusia dibuat dengan bentuk garis dan kepala bulat, atau bentuk simbol bahwa gambar dimaksud adalah manusia. Storyboard model ini harus diberi penjelasan maksud simbol tersebut.

Apa yang harus diperhatikan pada penulisan storyboard?
Prinsip penulisan storyboard
Pesan visual harus kreatif (asli, luwes dan lancar), komunikatif, efisien dan efektif,
sekaligus indah/ estetis

Konsep, Strategi dan Proses Perancangan Grafis
KONSEP 5 W + 1 H =‘What, Why, Who, Which, Where, How.’
1. Materi pembelajaran dan pesan apa yang akan disampaikan
2. Apa saja jenis dan cakupan materi pembelajaran
3. Apa keunggulannya dan bagaimana konsep membawakannya
5. Kepada siapa materi tersebut diperuntukkan.
6. Bagaimana cara pendekatan dengan audience
7. Apa peluang dan target dari pembelajaran tersebut
8. Apa yang diperlukan untuk menggali potensi audience
9. Kebiasaan, pola dan cara masyarakat dalam belajar
10. Pendekatan komunikasi dan kreatif apa yang tepat untuk itu
STRATEGI
Strategi diperlukan dalam upaya proses menyampaikan pesan secara efektif dan efisien.
Cara yang biasa dipergunakan yaitu :
1. Merancang Strategi Komunikasi
2. Menyusun Strategi Kreatif

PROSES PERANCANGAN
 Proses perancangan selalu dimulai dengan penelitian yaitu:
1. Scanning, data collecting/pengumpulan data, sebagai bahan dasar untuk
dianalisa. Data berupa data tertulis (verbal), dan data gambar (visual), atau data
lainnya seperti suara (audio), data teraba (bentuk 3 dimensi) dan aroma atau rasa
(kecap).
2. Formulasi, data dasar dianalisa untuk proses pemilahan, pengelompokkan
(klasifikasi), lalu dirumuskan.
Hasil rumusan tersebut merupakan bahan penyusunan :
·         Konsep Umum, lebih ditekankan pada konsep komunikasinya
·         Konsep Kreatif, lebih ditekankan pada konsep kreatifnya.
3. Implementasi
Adalah perwujudan visual (visualisasi) kreatif ke dalam media yang telah dipilih
berdasar pada kesesuaian dengan visi, misi, maksud,tujuan, sasaran pesan agar
efisien, efektif, komunikatif serta keindahannya. Pada proses implementasi ini
diperlukan strategi serta pemikiran proses produksi media dan penerapan pada media
serta penyebarannya, serta pemasangan di lokasi yang tepat (strategis).
4. Biasanya dilakukan pretest (uji coba sebelum storyboard yang Anda tulis
dituangkan dalam bentuk visual dan audio.

Konsep desain storyboard yang baik adalah
Konsep yang mampu memberikan jawaban/jalan keluar terhadap problem-problem yang
ada sesuai dengan kebutuhan SME/audience. Ini menggunakan riset, eksperimentasi,
kritik, dan analisa. Dari segi pendekatan visual maupun copywriting mampu menarik
khalayak untuk melihat, mengerti dan kemudian mengambil tindakan yang diharapkan
sebenar-benarnya.

Storyboard yang baik harus bisa menjawab pertanyaan
    1. Apa yang sebenarnya ingin dicapai?
    2. Berapa lama tujuan tersebut akan dapat dicapai?
    3. Apa strategi yang paling cocok untuk mencapai tujuan tersebut ?

Yang harus diperhatikan setiap kali menyerahkan storyboard pada setiap tahap
1.      Apakah struktur content sudah sesuai dengan ekspektasi SME
2.      Apakah content setiap page sudah merepresentasikan tujuan pembelajarandari SME
3.      Apakah kolom content sudah typo error free dan gramatical error free
4.      Content mudah dipahami dan dipelajari
5.       Ide visualisasi sudah merepresentasikan pesan yang ingin disampaikan
6.      Kesesuaian kolom content, audio dan visual
7.      Apakah semua modul dalam satu course sudah konsisten sesuai standard yang disepakati, seperti jumlah page, feedbacknya, assesment
8.      Setiap perubahan harus dicatat dan disimpan dengan penamaan file berdasarkan tanggal agar control version bisa diketahui.




Contoh storyboard :

TATA CAHAYA

0

Dalam seni pertunjukan, tata cahaya berada dalam disiplin teknik produksi bersama dengan tata pentas, kriya panggung (stage craft) dan hal hal lain yang bersifat sebagai pendukung visual suatu pergelarlan.dalam perkembangan seni pertunjukan di Indonesia teknik produksi belum mendapat perhatian yang cukup bahkan dalam pendidikan kesenianpun tidakada jurusan yang membuka peminatan teknik produksi tersebut.


Dengan semakin banyaknya festival-festival seni pertunjukan diberbagai kota maka kebutuhan untuk mengemas pertunjukan menjadi sesuatu yang menarik dan lain dari penyajian kelompok lain, maka kebutuhan pemahaman teknik produksi tumbuh. Namun seringkali tumbuh kembangnya seni pertunjukan tidak seiring dengan berkembangnya gedung pertunjukan. Akustik ruangan, penataan cahaya dan tata teknik pentasnya seringkali tak memenuhi persyaratan minimal untuk suatu pertunjukan.

Dalam situasi seperti itulah para pekerja dibelakang panggung merekayasa agar pertunjukan menjadi sesuau yang berarti dan punya sumbangan dalam perkebangan seni pertunjukun.

Studi-studi yang dilakukan oleh para pekerja belakang panggung pada umumnya dilakukan sendiri oleh para pelaku itu sendiri atau bersama-sama dengan kelompoknya atau kalau beruntung bisa mengikuti lokakarya-lokakarya yang diadakan oleh lembaga-lembaga kesenian yang punya pehatiandan keprihatinan terhadap perkembangan dunia seni pertunjukan.

Seorang penata cahaya disamping harus studi tentang teks, koreografi dan seni visual yang lain harus memahami tentang aspek teknik dari peralatan-peralatan yang akan menjadi media ekspresinya dan memahami karakter dari bentuk panggung dan auditoriumnya. Pemahaman teks bisa dipahami dengan mempelajari sejarah dan genre dari gaya pertunjukkannya. (buku-buku Yacob Sumarjo, Asrul Sani, Rendra, PW, NR, KA, dll). Pemahaman tentang tata teknik pentas dan teknik menggambar dapat dibantu dengan penguasaan komputer (Beamlight, Write Light, Daslight, Corel, CAD, Vector Work, wyswyg).

STUDI TEKSTUAL

Mempelajari naskah naskah drama, puisi, cerpen dan prosa. Sasarannya adalah melatih kepekaan untuk melihat yang tersirat dalam teks itu, tangkas menyusun plot dan menemukan berbagai perubahan susasana, ruang, pikiran-pikiran para tokohnya dan menjalin struktur dramatiknya.

Dengan mempelajari latar belakang penulisnya maka akan ditemukan visi dari penulisnya yang bersangkutan. Karena inti dari penataan cahaya adalah membangun atmosfere bagi para tokoh yang sedang menghidupkan pentas. Tentu saja dalam hal ini diskusi dengan sutradara dan para pekerja artistik yang lain seperti penata set, dll menjadi suatu keharusan. Keputusan terahkir adalah pada sutradara.

STUDI PENTAS DAN AUDITORIUM

Karakter dari pentas amat bergantung pada auditoriumnya dan masing masing pentas mempunyai aura yang amat spesifik. Secara umum dapat dibagi menjadi 3 bentuk yang berbeda, yaitu:

1. Pentas Proscenium

Bentuk pentas dimana penonton dengan pentasnya dipisahkan oleh orkestra pit dan penonton melihat dari satu arah saja. Pentasnya diberi frame seperti kamar yang dinding keempatnya dibuka. (Wayang Orang, Kethoprak)

1. Pentas Arena.

Bentuk pentas dimana pentas dan penontonnya berada dalam satu atap. Penonton melihat pentas dari berbagai sisi yang pada umumnya 3 sisi. Variasinya amat banyak seperti tapal kuda, lingkaran (theatre in round) dll.

1. Trust

Gabungan antara pentas proscenium dengan teater arena. ( Sasono Langen Budoyo).

Dari sekian banyak variasi pentas, prosceniumlah yang palik banyak memerlukan peralatan pendukung untuk membuat para penyaji betul-betul menjadi pusat perhatian para penontonnya.

STUDI TATA CAHAYA.

Studi utama dari penataan cahaya adalah alam beserta seluruh isinya. Karena penataan cahaya diatas pentas adalah peniruan dari apa yang terjadi di alam semesta raya ini. Dari sumber cahayanyadapatlah dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Cahaya Langsung

Cahaya yang berasal dari matahari dengan segala pantulannya.

1. Cahaya Tak Langsung

Cahaya yang berasal dari bulan dengan segala macam pantulannya.

Aplikasi dari sumber pencahayaan alam tersebut diatas pentas menjadi sebagai berikut:

- Key Light

Cahaya utama yang berasal dari lampu-lampu type profile, lekolite maupun ellipsoidale. Karakter cahayanya tajam dengan pendaran cahaya yang dapat dibuat amat tajam maupun menyebar karena adanya lensa planno convex yang dapat diatur jaraknya dengan sumber cahaya. Biasanya digunakan untuk mencahayai wilayah yang khusus dan pemakaian yang spesial.

- Fill Light

Cahaya pengisi yang berasal dari lampu-lampu fresnell dan flood. Karakter cahayanya lembut dan merata dari pusat hingga pinggir, karena sumber cahayanya dipecah oleh lensa sperikel, namun cahayanya dapat dipusatkan maupun disebar dengan mengatur jarak lensanya dengan sumber cahayanya. Biasanya digunakan untuk mendapatkan suasana dengan menyiram panggung dengan warna- warna hangat maupun dingin.

Untuk mencapai hasil yang maksimal tentang system tata cahaya, penata cahaya harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai sistem jaringan listrik dan sgala aturan keselamatan pemasangan listrik.

Distribusi cahaya menjadi bagian yang penting dalam perencanaan tata cahaya agar seluruh wilayah permainan dapat tercahayai, sehingga perubahan gerak dan ekspresi wajah dapat diamati oleh penonton dengan baik. Melihat posisinya terhadap pentas, maka pencahayaan dapat dibagi menjadi:

- Front Light

Cahaya yang berasal dari depan pentas yang bertujuan untuk membuat wajah dapat terlihat dari penonton. Jarak sumber cahaya dan objek cukup jauh maka diperlukan profile, lekollite, ellipsoidale agar cahaya dapat dikendalikan, karena dengan menggunakan shutter cahaya yang menerpa dinding proscenium dapat dihilangkan

- Over Head

Cahaya berasal dari atas kepala pemain dengan tujuan mencahayai area panggung dari atas. Area khusus bagi pemain dengan menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas kepala pemain (downlight) meskipun beresiko bohlam menjadi lebih mudah putus oleh panas yang tidak tersalur akibat posisi tersebut. Karena jarak yang tidak terlalu jauh,type Fresnell dan Plano Convex (PC) menjadi pilihan. Namun karena pertimbangan ekonomis PAR CAN Medium menjadi alternatif.

Down Light

Area khusus bagi pemain dengan menjatuhkan cahay tegak lurus diatas kepala pemain, meskipun beresiko bohlam menjadi lebih mudah putus oleh panas yang tak tersalur akibat posisi tersebut. PC, Fresnell dan Lekolite menjadi pilihan, namun PAR CAN Very Nerrow dapat menjadi alternatifnya.

- Back Light

Cahaya yang berasal dari belakang pemain yang membuat bagian atas pemain menjadi lebih terang dibanding bagian lain, dengan demikian pemain seakan-akan tidak menempel dengan backdrop. Fresnell dan PAR Can Medium menjadi pilihannya.

- Side Light

Cahaya berasal dari damping yang berguna mencahayai sisi kiri atau kanan pemain. Cahaya ini amat dibutuhkan untuk karya tari utamanya balet karena banyak gerakan angkat kaki dan lompat.

- Cyclorama

Cahaya yang lembut dari atas (upper horizone) dan dari lantai panggung ( lower horizone) yang berfungsi memberikan cakrawala dan perubahan-perubahan suasana. Flood dan Striplight dengan berbagai variasinya menjadi pilihan.

Setelah melakukan riset atas kebutuhan artistik yang dikehendaki sutradara dan melakukan pendataan atas pentas yang akan digunakan untuk pertunjukan, mengamati latihan, mengukur lamanya perubahan dari satu adegan yang lain maka mulailah pekerjaan mendesain light plot. ( Denah panggung, lighting template, Vector Work, CorelDraw, CAD, Daslight dll)

Hasil Kerja penata cahaya (paper work) berupa:

Light Plot:

Berupa gambar penempatan posisi lampu, type, no channel/dimmer, warna dan arah lampu, jarak.

Hook Up Channel:

Berupa list yang memberi informasi no channel.

Instrument Schedule:

Berupa list yang memuat informasi penempatan dan type lampu.

Magic Sheet:

Berupa List yang memberi informasi kelompok warna, area dan no channel guna memudahkan ketika membuat Cue Sheet.

Cue Sheet:

Berupa list yang memuat daftar no channel, intensitas dan lamanya perubahan tiap tiap cue.

Pelaksanaan persiapan pementasan biasanya diatur jadwalnya ole Stage Manager (SM), biasanya urutannya adalah pemasangan set, penataan lampu dan penataan suara. Seringkali nyaris dilakukan bersamaan karena masa persiapan yang amat singkat. Tangan dingin dan keceriaan serta ketegasan SM akan membuat situasi ini menjadi mudah.

Tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh team tata cahaya setelah berkoordinasi dengan SM grup maupun SM dari gedung yng bersangkutan adalah sebagai berikut:

Instalasi:

Pekerjaan menggantung lampu sesuai type dan posisinya, memasang instalasi sesuai no chanell yang dikehendaki.

Trim:

Menempatkan posisi lampu (batten) pada ketinggian yang dikehendaki.

Channel List:

Mencek no channel apakah sudah sesuai dengan hook up.

Focusing:

Mengarahkan cahaya ke area yang dikehendaki sekaligus memasang filter lampu.

Plotting:

Menyusun lighting cue bersama dengan para pemain dan sutradara agar area, suasana, intesitas sesuai dengan kehendak sutradara. Pada proses ini seringkali terjadi proses diskusi yang amat seru sehingga memakan waktu yang lama.

Dry Rehearsal:

Latihan seluruh aspek teknik yang diperlukan dalam pertunjukan, pergantian set, perubahan lampu dan efek-efek suara dipandu oleh SM namun tanpa pemain. Seringkali disebut juga Technical Rehearsal.

Dress Rehearsal

Latihan lengkap seluruh aspek pemanggungan, pemain dengan make up dan busana lengkap dari awal hingga ahkir. Seringkali gladi ini dijual kepada publik dengan harga yang lebih murah dari hari pertunjukannya, juga untuk keluarga para pemain dan wartawan untuk melihat bagaimana respon penonton. Komando dilakukan oleh SM beserta para crew yang sudah terbagi sesuai tanggung jawab yang diberikan.

Rabu, 28 Januari 2015

fotografy

0



PENGERTIAN FOTOGRAFI
1. Adalah sebuah cabang keilmuan yang memadu padankan antara teknik dan seni. Dibangun melalui prinsip kerja kamera dan cahaya
2. Perpaduan teknik grafis dengan menggunakan media cahaya3. Dibangun dari komposisi dan susunan objek hingga membentuk visualisasi pesan yang diharapkan pembuatnya agar bisa ditangkap o/ penikmat / khalayaknya


SEJARAH FOTOGRAFI
Th 1839, Thomas Mandre Dquarre (Perancis) menemukan Gambar Optik. Ia adl putra seorang panitera pengadilan di Cernellies pd tgl 18 November 1787 Seorang Pelukis panggung TAHUN 1822 membentuk teater unik bernama Deorama Th 1926, Dquarre meneruskan penelitiannya u/ mengawetkan gambar tsb bersama Nicephore Niepce, seorg Perwira Infanteri Membuat kejutan dg membuat lukisan ilusi dg bantuan efek penyinaran yg mengagumkan Mengg lembrn hitam putih yg dilapisi aspal Butuh pencahayaan selama 8 jam Bagian yg terkena cahaya mjd keras dan tdk dapat lepas stlh dicuci dlm campuran minyak Lavender dan Terpentin TH 1830, mrk mengganti lembaran timah dg lempengan tembaga yg diberi lapisan perak dan kemudian diproses dg Larutan Yodium yg dilemahkan di dalam Air Raksa.Dapat mempersingkat waktupencahayaan, kemudian mengawetkan gambar dilarutkan dlm garam dapur Penemuan terakhir th 1839, selanjutnya terkenal dg Tahun Kelahiran Fotografi


PENEMUAN FILM
William Henry Fox TalbotBerupa kertas yg peka cahaya dan dibuat transparan dg bantuan cahaya lilinFOTOGRAFI DI INDONESIA15 Mei 1857, Wolter Wood B dan James Page (Inggris) meletkkan tonggak dlm pendokumentasian di Indonesia Th 1841, 2 th setelah fotografi ditemukan Jurrians Munich datang ke Indonesia atas dasar perintah Kolonial Belanda, u/ membuat rekaman-rekaman desain


PERKEMBANGAN KAMERA
1.Banyak artis yg memakai kamera Obscura2.Kamera gelap dg sebuah lubang yg memiliki lensa sederhana pd temboknya dan dapat dibukaCara kerjanya : memproduksi secara balik dlm skla kecil dari bayangan yg ditimbulkan o/suatu objek yg disinariTh 1839, Louis JM Daquerre, mengembangkan jenis DAQUERRETYPE, yg peka thd cahaya, dg membuat plat fotografi dmn bayangan dari kamera Obscura dapat diletakkan dan dipasang secara Permanen Desain pertama kamera mirip kamera Obscura, memproyeksikan bayangan objek pada suatu kaca Bayangan dpt difokuskan, dan stlh fokus, kaca diganti dg bingkai kayu yg berfungsi sbg penahan plat yg peka cahaya. Th 1870, ditemukan plat Gelatin, material sensitif dan mudah digunakan.Kamera kodak dikenalkan 1883, membawa perubahan besar2an di dunia fotografi Kamera tsb Telah berisi film yg cukup u/ 100 gambar scr fabrikasi kmd kalau habis dpt diisikan kmbl pd pabrik yg sama (di Rockcester NV.Th 1990, Kodak Brownie #1 Eastman gebrakan kelas amatir Film sensitif ini terus berkembang mengikuti perkembangan makin canggihnya kamera. Kamera optik yg dilengkapi o/ pencari jejak fokus pd th 1916 dg lensakec. Tinggi Ernoster



FOTOGRAFER
PENGENALAN KAMERAAWAL MULA KAMERA DAN PRINSIP KERJAKAMERA LUBANG JARUM (KLJ)
1.Kamera Lubang Jarum (KLJ), bekerja dg celah cahaya
2.KLJ merupakan cikal bakal dari seluruh media rekam /kamera dari cara kerja, bagian-bagian, prinsip-prinsip kerja cahaya
3.Cahaya pantulan dari objek masuk ke lubang kamera dan ditangkap terbalik oleh media kertas foto atau film.Bahan2 KLJ :
     1. Cutter, gunting dan gergaji
     2. Jarum jahit/jarum pentul
     3. Paralon/kaleng + tutup
     4. Doubletip
     5. Karton hitam
     6. Aluminium foil
     7. Amplas halus, asahan
     8. Lakban hitam
     9. Karet hitam
MEMOTRET DG KLJ
1.Memasang kertas film (di dalam kamar gelap), sifat film adl peka cahaya
2.Cuaca/sinar matahari (ultraviolet), perkiraan intensitas cahaya karena berhubungan dg keberhasilan
3.Jarak objek, perkiraan jarak karena jangkauan lensa sebesar 450
4.Usahakan kamera tidak goyang, membutuhkan waktu agak lama shg kamera harus diam agar foto tidak goyang
5.Jam/pengingat waktu. Apabila waktu tidak sesuai dengan perkiraan maka berakibat pada hasil PROSES CUCI CETAKTERDIRI DARI
6 PROSESa.Proses pengembangan, film dimasukkan ke dalam nampan dan digoyang secara teratur agar merata, butuh waktu sekitar 2-3 menit. Jika terlalu lama maka gambar yg dihasilkan cenderung hitam (over developing)b.Proses penghentian, film dipindahkan ke dalam larutan penghenti menggunakan penjepit steril. Dengan waktu 30 detik-1menit c.Proses penetapan, film dimasukkan ke dalam larutan penetap dengan jepit yg berbeda dan digoyang secara stabil shg unsur perak halida yg berada pd emulsi film tidak bereaksi. Rentang waktu 2-3 menitd.Proses pembilasan, pindahkan film ke dalam bak pembilas dan bilas dg air bersih da usahakan mengalir. Waktu 2-3 menite.Proses pengeringan, hindari debu karena bisa merusak hasil, dan letakkan film negatif beralaskan bahan yg menyerap air, atau digantung dg penyinaran tidak terlalu dekatf.Proses cetak, film negatif diletakkan pd film baru dmn posisi emulsi berhadapan, negatif harus di atas, kemudian lapisi dg kaca bening dan sinari selama 1-5 detik dg jarak lampu 30 cm 


FOTOGRAFER
1. PENGENALAN KAMERA SINGLE LENS REFLEK (SLR)TIPE-TIPE KAMERA
a.KAMERA adl sebuah alat yg dapat membuat gambar dari sebuah objek melalui pembiasan pada sebuah lensa kemudian direkam oleh film yg ada di belakangnya
b.Gambar yg tdpt pada film disebut Latent Image
c.Kamera memiliki prinsip kerja yg sama dg Indera Matad.Di dalam mata trdpt bola mata yg bening dan di belakangnya trdpt Kornea yg memungkinkan utk memfokuskan bayangan benda yg kita lihat spt halnya lensa kamera yg memfokuskan bayangan benda pd filme.Untuk menciptakan hasil foto yg baik, kita terlebih dahulu harus menguasai teknis dari penggunaan bag2 pd kamera serta cara kerja masing-masing bag tsb.

1. KAMERA OTOMATIS, SETENGAH MAUPUN FULL OTOMATISKEUNTUNGAN :
a.tidak perlu mengatur diafragma
b.tidak perlu mengatur speed/kecepatan ranac.penggunaan sangat mudah
c.tidak perlu memfokuskan gambar
d.tidak perlu pengaturan khusus Lampu Kilat/Flash KERUGIAN :
e.karena kecepatan rana tidak bisa diatur, maka tdk mungkin membuat foto dg efek khusus, seperti blur misalnya
f.pada cuaca/ruang gelap, diafragma terkecil tdk mampu membuat gambarg.sulit menentukan Ruang Tajam (Depth of Field)


2. Kamera TLR (Twins Lens Reflex)Mempunyai 2 pendukung lensa. Lensa Atas adl View Finder Terbalik dan Lensa Bawah adalah lensa pengambil gambar (taking lens). Format film besar dan sering juga terjadi paralax.

3. KAMERA DUAL LENS REFLEX (DLR)Memiliki jendela bidik (view finder) yg tdk berhubungan dg lensa sebenarnya shg dpt menimbulkan parallax (perbedaan antara yg terlihat di view finder dg hasil foto )
4. KAMERA POLAROIDMerupakan kamera kategori full otomatis karena foto bisa langsung terlihat/jadi
5. KAMERA SINGLE LENS REFLEX (SLR) 120 mmMemiliki persamaan dg kamera SLR 35 mm hanya berbeda pd bentuk ukuran kamera dan film yg lebih besar, tetapi view finder pd kamera ini tidak memiliki Prisma Pembalik
6. KAMERA SINGLE LENS REFLEX (SLR) 35 mmMemiliki persamaan dg SLR 120 mm, sebagai pemula kita bisa menumpahkan kepercayaan pd kamera ini utk menghasilkan foto yg bagus. Dg kamera ini kita bisa menggunakan kontrol yg lebih
7. VIEW KAMERAMemp. Format film besar dan didesainkan u/ berdiri di atas tripod dan untuk pemotretan hasil yg detail
8. KAMERA STEREOMemiliki 3 lensa yg berkemampuan mereka objek sebagai bayangan 3 dimensi
9. KAMERA RANGE FINDERKamera yg menggunakan pembidik yg terpisah mjd dua dan sistem kerjanya spt kamera kompak. Menggunakan kamera tipe ini juga akan menyebabkan kesalahan paralaks yg disebabkan krn lensa pembidik tdk melihat hal yg sama spt lensa perekam. Ttp ada bebrapa hal yg bisa mengoreksi paralaks.

SINGLE LENS REFLEKBagian Kamera SLR

A. Badan KameraDi dalam badan kamera SLR memiliki bagian-bagian yg memiliki fungsi-fungsi tersendiri, al :
1. Cermin pantul/kaca pembalikDigunakan u/ menangkap sekaligus memantulkan bayangan benda stlh melalui lensa. Bayangan tsb dipantulkan ke prisma
2. Prisma Bagian yg berfungsi mengubah bayangan terbalik yg dipantulkan oleh cermin agar tdk terlihat saat dilihat lewat View Finder
3. RanaMrp sebuah tirai yg membatasi lensa dg film
4. Bingkai Bidik (View Finder)Bagian yg berfungsi sbg tempat u/ melihat hasil bayangan benda yg ditangkap cermin


B. Bagian Luar Badan KameraPada bagian luar badan kamera, tdpt bagian-bagian yg mengatur proses pemotretan. 
1. Tombol Pelepas Rana (Shutter Release)adl bag kamera yg harus kita tekan u/ menangkap gambar. Biasanya terletak di kanan atas badan kamera.
2. Pengatur Kecepatan (Shutter Speed Dial) (Bag. Yg mengatur cepat lambat terbukanya rana)=è Bag. ini diatur dg ukuran angka dlm perbandingan dg 1 detik. Angka yg tertera biasanya : 4000, 2000, 1000, 500, 250, 125, 60, 30, 15, 8, 4,2,1, dan B. Jika dibaca, angka 1 adl kecepatan 1/1 detik, atau angka 4000 adl kecepatan 1/4000 detik. Sedangkan B, adl kec. Yg mampu diatur lama penangkapan gambarnya, penggunaannya saat kec. Diposisikan B, tombol pelepas rana ditekan slm proses penangkapan gambar dan melepasnya stlh durasi penangkapan gambar dirasa mencukupi.
3.Pengaturan Waktu (Self Timer)Bg. yg digunakan u/ menunda terbukanya rana selama 8 sampai 10 detik 
4.Kait Pemutar Film dan Penghitung Jumlah Frame FilmBg. yg berguna u/ memindahkan frame yg sdh digunakan ke frame kosong selanjutnya. Bg. ini scr otomatis segera mengaktifkan Shutter Release dan jg menunjukkan jumlah frame yg sdh digunakan 
5. Penggulung Ulang (Rewind Knob)Bag. yg digunakan u/ menggulung film ke frame semula
6. Pengatur ASABag. yg digunakan u/enentukan kepekaan film yg digunakan. Pada bag. Kamera tertentu pengaturan ASA dpt dilakukan dg otomatis.
7. Dudukan Lampu KIlat (Hot Shoe)Bag. yg menghubungkan kamera dg lampu kilat 
Di dlm View Finder, ada dua hal penting yg hrs diketahui, al :
1. Light MeterDigunakan u/ mengetahui seberapa normal pencahayaan yg dihasilkan lewat komposisi kec dan diafragma yg dipakai. Hal-hal yg terukur dlm light meter :
a.Over Exposure (+), pencahayaan terlalu berlebihan (warna merah) 
b.Normal, pencahayaan telah sesuai biasanya dg simbol lampu warna hijau
c.Under exposure (-), pencahayaan kurang (warna merah) 
2.Pencari Jarak FokusBag. ini akan menentukan apakah gambar yg ditangkap sdh mencapai jarak yg tepat dg lensa. Ada beberapa cara yg bisa dipakai :
a.Sistem kaca kabur, dmn jarak fokus akan tepat jika gambar yg terlihat benar-benar jelas, jika belum akan terlihat kabur.
b.Sistem Micro Prisma, dmn jarak fokus akan tepat jika gambaryg terlihat tajam dan halus, jika belum maka gambar tampak kasar
c.Sistem gambar belah (split image), dmn fokus gmbr ditentukan o/ potongan garis vertikal yg menyatu satu sama lain, jika garis vertikal itu masih terbelah maka gambar tsb belum fokus.

a.Fungsinya : mengatur intensitas cahaya yg masuk ke dalam lensa dan ditangkap oleh media rekam yg digunakanb.Diafragma terdiri dari daun-daun/kisi-kisi yg terdiri dr 8 lempengan logam tipis yg dpt dilihat dr dlm lensac.Bila skala diafragma diperkecil maka lubang atau bukaan lensa menjadi besar shg cahaya yg masuk menjadi banyakd.Bila skala diafragma diperbesar maka bukaan lensa menjadi kecil shg cahaya masuk sedikit.e.Nilai diafragma dinyatakan dg f/stop dan ditulis dg f/skala, skala ata angka yg trdpt pd gelang diafragma adl 1.4 ; 2.8 ; 4 ; 5.6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22, yg artinya bahwa lensa tsb dpt Membuka Diafragma dg f/1.4 ; f/2.8 ; f/4 ; f/5 ; f/6 ; f/8 ; f/11 ; f/16 dst.f.Apabila angka yg dipakai kecil, maka bukaan diafragma besar shg cahaya yg masuk semakin banyak, demikian pula sebaliknya. 
RANARana adl sebuah alat yg mengatur lamanya cahaya yg masuk. Satuan Rana adl second atau detikPada kamera SLR : 1 ; ½ ; ¼ ; 1/6 ; 1/15 ; 1/30 ; 1/60 ; 1/125 ; 1/250 ; 1/500 ; 1/1000 ; 1/2000 ; 1/4000 dan B (Bulb)Artinya kecepatan rana adl 1 detik, ½ detik, ¼ detik dst Sedangkan huruf B pada rana adl Bulb yg artinya rana membuka selama tombol shutter terus ditekan dan selama itu pula intensitas cahaya masuk


VIEW FINDER/JENDELA BIDIK
a.Bagian ini digunakan untuk menentukan jarak antara lensa dg objek shg gambar benar-benar tajam
b.Ini disebabkan pembelokkan sinar oleh lensa 
c.Seluruh gambar akan menjadi tajam apabila semua sinar dibelokkan ke suatu titik di atas film View Finder memberitahukan pemotret apakah gambar sudah fokus atau belum Prinsip Kerja Kamera SLR
a.Cahaya masuk melalui lensa. Sebelum rana membuka cahaya dipantulkan cermin ke dalam kamera dalam keadaan terbalik (karena bayangan yg masuk ke dalam kamera dalam keadaan terbalik dari gambar sesungguhnya)
b.Pada saat rana dibuka, secara bersamaan diafragma menutup ke posisi yg telah ditentukan 
c.Cahaya seterusnya menuju ke film dan terekam ke dalam filmd.Posisi cermin, rana dan diafragma kembali pada keadaan semula setelah waktu yg kita atur ke dalam pengaturan rana telah habis

KOMPOSISI
• Komposisi adl suatu seni penempatan u/ menyusun elemen-elemen (warna, tekstur, bentuk, pola, shape dll) dalam batasan ruang dan menyusun garis-garis shg mencapai keseimbangan pandangan pada ruang
• Dalam tinjauan ini diperlukan kemampuan artistik atau tinjauan rasa, jiwa seni, di mana tanpa seni sebuah komposisi merupakan bantuk yang formalis, kaku, dan tidak memiliki jiwa.

TUJUAN KOMPOSISIMengorganisir dari berbagai elemen foto yg berlainaan menjadi satu kesatuan yg saling mengisi, melengkapi dan mendukung satu sama lain, shg dpt tercipta menjadi karya foto yg enak dilihat (sesui pesan yg ingin disampaikan)


FORMAT KAMERAFORMAT BUJUR SANGKARBukan merupakan format yg dinamis karena besarnya batas yg sama antara vertikal dan horisontalKesan yang terlihat statis dan kakuKelebihan format ini adanya keseimbangan ke segala arah 


FORMAT PERSEGI PANJANGLebih dinamis, karena pandangan mata secara umum melakukan sapuan secara horisontal kemudian ke vertikal, ke arah kiri atau kearah kananPenempatan garis horisontal menjadi kunci pada format ini, karena garis ini berkesan membelah gambar sebagai batas henti yg kuaT
Unsur dalam Komposisi
• Pusat Perhatian (Point of Interest) Dasar untuk menghasilkan foto yg indah adl memiliki salah satu sisi yg menonjol shg menjadi acuan mata saat melihat
• Warna (colour)warna dpt memberikan kekuatan elemen yg sangat kuat dlm fotografi krn meminta reaksi emosional shg menjadikan selaras dan seimbang
• Pengulangan (repetisi), berkaitan dg pola krn mrp hasil dr pengulangan. Dlm ilmu eksak pengulangan dlm unsur visual akan memberikan kesan yg monoton dan membosankan tapi akan memberikan kesan yg dinamis jika pengulangan tsb bervariasi dlm jarak, bentuk dan ukuran (irama biasanya terbentuk melalui perbedaan ukuran, jarak, dan pengulangan bdg/bentuk wujud yg sama)
• Tekstur, mrp wujud permukaan dari suatu objek. Unsur tekstur berkaitan erat dg rasa dmn foto yg dihasilkan memiliki pesan untuk disampaikan. Tekstur dpt lbih dimunculkan apabila pencahayaan diberikan dari arah sisi.
• Keseimbangan (Balance), keseimbangan dalam fotografi lebih mrp gejala visual, tidak berhubungan dg berat nyata, dimana berpengaruh thd perasaan pengamatan pelihat
• Keseimbangan Formal/Simetris, terjadi bila bobot kedua bidang sama di mana salah satu menjadi cerminan yg lain sehingga menghasilkan kesan statis, tenang, kokoh, dan anggun
• Keseimbangan Informal/Simetris Variatif, bersifat lebih dinamis dan tidak membosankan. Umumnya asimetris balance dianggap lebih menyenangkan dlm foto daripada Keseimbangan Formal, dg kata lain penempatan subjek utama tdk di tengah dan keseimbangan bobot dg objek-objek yg lain akan lebih efektif
• Proporsi, dalam komposisi lebih mrp perbandingan ukuran antara objek yg satu dg objek yg lain dlm sebuah foto. Perbandingan ukuran dlm artian besar dan kecilnya
• Sudut Pandang, salah satu cara terbaik untuk menghasilkan foto yg bagus adl dg menentukan sudut pandang yg tdk lazim dan lain daripada yg lain
• Sudut pandang atas, (Perspektif Bird Eye) akan memberikan kesan objek tampak kecil, jauh, pendek dg latar belakang yg luas
• Sudut Pandang normal, (Normal Perspektif) akan memberikan kesan objek normal tampak perubahan yg signifikan
• Sudut Pandang Bawah (Perspektif Fish Eye) akan memberikan kesan objek tampak lebih tinggi, besar dan distorsi dimana perbandingan ukuran antar bagian mjd tidak wajar 


PRINSIP-PRINSIP DALAM KOMPOSISI
1. KESEIMBANGAN/BALANCE
2. KESATUAN/UNITY
3. IRAMA/RITME
4. PROPORSI
5. EMPHASIS/PENEKANAN/FOCAL POINT
6. KESEDERHANAAN/SIMPLICITY

PENGENALAN BENTUK DASAR KOMPOSISI
• ATURAN SEGITIGA Mrp metode penyusunan gb yg plg umum dipakai. Dlm aturan ini sangat dianjurkan meletakkan garis horizon sbg batas cakrawala dan berada pd segitiga bagian dr pinggir bawah atau atas. Dg perbandingan 1:2 ini, umumnya dinamisasi dan keseimbangan dpt dicapai dg baikSebuah bidang gambar pada kamera pada dasarnya dibagi menjadi 9 (sembilan) bagian yang sama. Pembagian ini adalah pembagian foto menajdi tiga secara horisontal dan vertikal.Komposisi yang baik adalah apabila objek ditempatkan pada posisi sepertiga bagian tersebut dan menempati salah satu dari empat titik kunci(four key points).
• Aturan Irisan Emas (Golden Section). Aturan ini memiliki kekuatan harmonisasi. Tdpt pembagian bidang yg direncanakan dg ketepatan geometris. Nilai dr aturan Irisan Emas adl kemampuan menghasilkan beberapa kesatuan hub antar ruang. Aturan ini membutuhkan waktu dan ketelitian memandang gambar dlm jendela bidik utk menghasilkan karya yg maksimal. Dg pembagian bdg pd perbandingan 1:1,6, maka skala dan bentuk dari tiap elemen mjd kritis.
• Aturan Kurva lengkung, susunan gambar bertumpu pd grs lengkung diagonal pd gambar, yg membagi ruang scr harmonis. Biasanya garis cakrawala berada pada bagian atas shg penampilan langit mjd terbatas dan porsi pandangan kita lebih besar pd bdg datar 
• Aturan kurva “S”. Memiliki kemiripan dg aturan di atas, dmn kekuatan gambar bertumpu pd garis lengkung diagonal ttp pd aturan kurva “S”, bentuk garis lengkung bisa diagonal, bisa juga simetris. Aturan kurva “S” memiliki kekuatan penampilan yg lebih fleksibel.
• Aturan Susunan Segitiga. Beberapa subjek tersusun membentuk segitiga, atau bentuk geometris. Subjeknya adl segitiga. Yang perlu diperhatikan adl perbandingan ruang yg digunakan untuk segitiga subjek (atau beberapa subjek) dan ruang yg tersisa masih terasa harmonis

ESENSI KOMPOSISI FOTOGRAFI
1. Format Foto. Penentuan komposisi untuk menggunakan format horizontal atau vertikal
2. Objek/Subjek. Pusat dari foto shg pikirkan segala aspek dasar yg mempengaruhi yaitu :Speed, Diafragma, dan Fokus
3. Background. Imaji yg terbentuk di belakang objek/subjek
4. Foreground. Imaji yg terbentuk di depan objek/subjek
5. Posisi Kamera. Dibutuhkan ketenangan dlm pemotretan, usahakan memilih keputusan sebelum mengambil gambar. 


TEKNIK PENCAHAYAAN
Dalam Fotografi Kita Mengenal Dua Pencahayaan Yaitu :
1. NATURAL LIGHT (cahaya alam/cahaya matahari)
2. ARTIFICIAL LIGHT (cahaya buatan)KUAT CAHAYA
• Pada prinsipnya setiap keadaan cahaya dapat kita gunakan untuk fotografi, mulai cahaya matahari yg cerah, cahaya ruang yg terdiri atas lampu
• Di alam tredapat berbagai jenis cahaya, mulai dari cahaya alam sampai cahaya penerangan buatan yg terdiri dari berbagai jenis lampu atau penerangan tradisional
• Kecerahan adl kutany cahaya, yaitu terang yg dihasilkan dari suatu sumber cahaya. Sering kita berhadapan dg cahaya yg cerah (misalnya alam terbuka yg langsung disinari cahaya matahari langsung), cerah (pada saat cahaya matahari terhalang awan tipis)/redup pada cuaca mendung 

1. NATURAL LIGHT (cahaya dari alam)
• Dibedakan atas beberapa bagian :
1. Direct lighting (cahaya matahari langsung), pd pengertian ini fotografer memanfaatkan sumber matahari u/ menyinari objek penyinaran objek pemotretannya
1. Indirect lighting (cahaya matahari tidak langsung), pada pengertian ini fotografer memanfaatkan sumber pantulan matahari untuk menyinari objek
2. Dari sini kita bisa melihat bahwa cahaya berfungsi sbg pengantar bentuk dan warna dari alam ke mata dan juga film yg akan mengabadikannya
3. Cahaya memiliki sifat dan karakter ttp untuk keperluan praktis dalam fotografi kita hanya perlu memeprhatikan beberapa ciri yg akan mempengaruhi pemotretan dan penampilan foto, terutama kecerahan dan warna cahaya 

2. ARTIFICIAL LIGHT (cahaya buatan)Ada dua macam sumber cahaya yg bisa dipakai oleh fotografer :

1. LAMPU STUDIO/LAMPU FOTOAda beberapa macam lampu studio:a. Barador, yi lampu studio yg memiliki reflector/pemantulb. Snoot, yi lampu studio yg berbentuk kerucut yg berfungsi untuk mengisi cahaya di bagian tttc. Honeycomb, yi lampu studio dg filter berbentuk sarang lebahd. Soft box, yi lampu studio dg tudung kain sbg pelunak cahaya. Fungsi cahaya studio berkaitan dg arah cahaya thd objek pemotretan, al :
1. Main Light, berfungsi sbg lampu utama pd pencahayaan ke objek
2. Fill in Light, berfungsi sbg pengisi pencahayaan bagian ttt pd objek
3. Hair Light, lampu studio yg diarahkan pd rambut/bagian atas dari kepala objek 

2. LAMPU KILAT/FLASH
• Untuk pemotretan outdoor malam hari, Lampu Kilat/Flash sbg cahaya utama dibantu o/ cahaya sekitar sehingga mampu menangkap objek dg jelas
• Untuk pemotretan indoor, Lampu Kilat/Flash tetap sbg cahaya utama dan dibantu cahaya sekitar shg memberi kesan foto terihat terang, selama pengaturan sesuai dg kebutuhan cahaya
• Untuk pemotretan outdoor malam hari, Lampu Kilat/Flash sbg cahaya utama dibantu o/ cahaya sekitar sehingga mampu menangkap objek dg jelas
• Untuk pemotretan indoor, Lampu Kilat/Flash tetap sbg cahaya utama dan dibantu cahaya sekitar shg memberi kesan foto terihat terang, selama pengaturan sesuai dg kebutuhan cahaya